Minggu, 21 Oktober 2012

Teknologi pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang
Berdasarkan pandangan tentang sejarah Teknologi Pemebelajaran, Scettler (1990) berpendapat Teknologi sebagai upaya yang lebih bepusat pada peningkatan Keterampilan dan Organisasi kerja dibangdingkn dengan mesin dan perlatan.
Teknologi pemebelajaran seringkali di definisikan sebagai penerapan prinsip – prinsip ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar, ini merupakan suatu pendangan yang mengasumsikan bahwa ilmu dan teknologi tidak terpisahkan.
Braudel mengingatkan bahwa teknologi bukanlah sekedar aplikasi ilmu pengetahuan, melainkan juga perbaikan proses serta sarana yang memungkinkan suatu generasi menggunakan pengetahuan generasi sebelumnya sebagai dasar bertindak.
Selain dengan pandangan Braudel, pendapat bahwa ilmuan yang melakukan penemuan sedangkan teknologi yang menerapkan tidak lagi merupakan pendapat yang popular diantara para ahli sejarah. Keadaannya sekarang menjadi rumit orang beranggapan bahwa teknologi tidak hanya bersal dari bidang ilmu pengetahuan melainkan juga bidang – bidang lain seperti seni, dan penemuan sosial. Oleh sebab itu definisi 1994 tidak lagi mencantumkan pengertian bahwa teknologi hanya sekedar penerapan dari ilmu karena ini tidak lagi di dukung oleh pustaka yang berlaku sekarang.
B.           Rumusan Masalah
Sebagai bagian dari latar belakang diatas, maka untuk memperjelas pokus orientasi permasalahan ini, penulis merumuskan permasalahnya sebagai berikut :
1.      Bagaimana kita harus mengembangkan, dan memanfaatkan teknologi pendidikan sebagai disiplin ilmu terhadap para pelajar ?
2.      Seberapa besar perhatian dari pihak terkait dalam hal ini lembaga pendidikan dalam pengembangan teknologi pendidikan sebagai disiplin Ilmu ?

C.          Tujuan Dan Manfaat Penulisan
Adapun tujan dan penulisan makalah ini yaitu, untuk memacu (meransang) dan memicu (menumbuhkan) belajar. Teknologi pendidikan sebagai Aplikasi dari ilmu – ilmu Eksakta dan teknologi rekayasa untuk merancang sarana – sarana intruksional dengan teknologi pendidikan juga sebagai Aplikasi ilmu- ilmu perilaku untuk menciptakan teknologi belajar.
Teknologi pendidikan dikenal baik proses perancangan maupun penyampaian. Pengertian proses mencakup tata urutan yang terdiri dari masukan, kegiatan dan keluaran. Contoh studi tentang proses adalah penelitian yang dilakukan mengenai kaitan strategi pemebelajaran dan cara belajar dan media. Strategi pemebelajaran adalah metode untuk menentukan pilihan dan tata urutan belajar. Contoh dan proses misalnya sistem penyampaian seperti, konperensi jarak jauh, cara pembelajaran seperti belajar mandiri, model pengajaran seperti pendekatan induktif, dan model pengembangan pembelajaran seperrti designe sistem pembelajaran.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Teknologi Pendidikan Sebagai Disiplin Ilmu
Teknologi Pendidikan sebagai aplikasi strategi maupun teknik yang sistematis yang diambil dari konsep ilmu perilaku dan Ilmu pengetahuan Alam, maupun pengetahuan lain dalam memecahkan masalah pembelajaran. Kata sitematik berarti bahwa segala sesuatu saling mempengaruhi dengan apa yang ada dilingkunganya. Teknologi pendidikan didefinisikan sebagai gabungan dari pembelajaran, belajar, pengembangan , pengelolaan, dan teknologi lain yang digunakan untuk memecahkan masalah pendidikan.
Pengertian sistematik ini secara tidak langsung tersirat dalam definisi 1994 karena pengertian kawasan sama dengan langkah yang sistematik dalam pengembangan pembelajaran. Namun demikian definisi 1994 tidak lagi menekankan pengertian sistematik sebagai proses Linier yang merupakan pendekatan secara teknologis.
Salah satu definisi teknologi pembelajaran yang konfrehensip adalah definisinya Robert Gagne yang menyatakan bahwa teknologi pembelajaran berhubungan dengan studi dan Penciptaan kondisi belajar yang berhasil guna.



B.     Teori dan praktek
Suatu propesi harus mempuyai landasan pengetahuan yang menunjang praktek. Tiap kawasan teknologi pembelajaran mengandung kerangka pengetahuan yang didasarkan pada hasil penelitian dan pengalaman. Hubungan antara teori dan praktek ini menjadi semakin mantap dengan matangnya bidang. Teori terdiri dari konsep bangunan (Konstruk) prinsip dan posisi yang memberikan sumbangan terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek merupakan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan.
Praktek juga dapat memberi kontribusi kepada pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman. Dalam teknologi pembelajaran, baik teori maupun praktek banyak menggunakan model. Model prosedural yang menguraikan cara pelaksanaan tugas, membantu menghubungkan teori dan praktek.




BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sebagai disiplin ilmu yang relative baru dilahirkan, teknologi pendidikan (TP) masih terus mencari bentuk dan berusaha menemukan jati dirinya secara lebih pas.
Usaha ini telah dilakaukan para ahli dan ilmuan teknologi pendidikan (TP) sejak tahun 1960 – an. Sampai saat ini usaha tersebut masih tetap berlangsung, dan akan terus demikian diamasa – masa mendatang.

B.        SARAN
Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kehilafan maka kami sebagai penuyusun, bahwa makalah ini masih ada terdapat kekeliruan dan kesalahan, oleh sebab itu selaku penyusun makalah ini kami sangat mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun dari rekan – rekan sekalian , dan atas semua partisis pasi rekan rekan di ucapkan banyak terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar